PASIR PENGARAIAN- PT PLN (Persero) Rayon Pasir Pengaraian memasang kapasitor berkapasitas 180 volt di Desa Bukit Intan Makmur (BIM), Kecamatan Kuntodarussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Selasa (28/4/2015). pemasangan kapasitor ini disambut baik Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Rokan Hulu.
Diharapkan Kapasitor eks bongkar dari Sibuak Bangkinang, Kabupaten Kampar dipercaya dapat mengurangi risiko tegangan drop di wilayah Ujungbatu, Pagarantapah Darussalam, Kuntodarussalam, dan sekitarnya.
"Kapasitor ini untuk penambah tegangan listrik, karena di beberapa kecamatan tegangan sering drop," kata Kepala PT PLN Rayon Pasir Pengaraian, Juloko Saragih.
Menurut Juloko, kapasitor dengan tegangan 180 volt paling rendah di beban puncak dipasang di ujung Jaringan Tinggi Menengah atau JTM di Desa BIM. Namun diakuinya, kapasitor yang dipasang hari ini, baru tahap ujicoba.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Rokan Hulu, Yusmar Yusuf menyambut baik atas pemasangan Kapasitor tegangan 180 Volt di Desa Bukit Intan Makmur Kecamatan Kuntodarusalam.
“Kita menyambut baik atas adanya pemasangan alat Kapasitor di desa BIM oleh PT PLN Rayon Pasir Pengaraian,” kata Kadistamben Rohul, Yusmar Yusuf, Kamis (30/4/2015).
Diakui Yusmar, selama ini di Kabupaten Rokan Hulu khususnya arus yang berasal dari PLTA Koto Panjang, mengalami fluktuasi Voltase sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan arus normal, akibatnya alat-alat elektronik yang digunakan dalam rumah tangg menjadi terganggu.
“Kita akui, selama ini pasokan arus listrik, khususnya arus dari PLTA Koto Panjang ke Kabupaten Rokan Hulu mengalami fluktuasi, sehingga menyebabkan alat-alat elektronik warga tidak stabil, namun setelah pihak PLN memasang kapasitor, saat ini arus di wilayah Rohul sudah stabil,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yusmar, Pemkab Rohul terus melakukan upaya untuk mengatasi krisis listrik di wilayahnya, dengan melakukan beberapa trobosan, yakni dengan membangun peluang-peluang baru sumber arus listrik dari energi baru dan terbarukan, baik itu pembangkit Listrik Tenaga Biogas, Biomasa, Hidro seperti PLTA dan lainnya.
“Kita akan terus melakukan upaya melakukan trobosan-trobosan, untuk membangun dan menciptakan sumber energi listrik baru dan terbarukan, sehingga dapat mengatasi krisis listrik yang saat ini persentase masyarakat yang menikmati listrik PLN dan non PLN baru 60 persen,” beber Yusmar Yusuf. (ar)
Diharapkan Kapasitor eks bongkar dari Sibuak Bangkinang, Kabupaten Kampar dipercaya dapat mengurangi risiko tegangan drop di wilayah Ujungbatu, Pagarantapah Darussalam, Kuntodarussalam, dan sekitarnya.
"Kapasitor ini untuk penambah tegangan listrik, karena di beberapa kecamatan tegangan sering drop," kata Kepala PT PLN Rayon Pasir Pengaraian, Juloko Saragih.
Menurut Juloko, kapasitor dengan tegangan 180 volt paling rendah di beban puncak dipasang di ujung Jaringan Tinggi Menengah atau JTM di Desa BIM. Namun diakuinya, kapasitor yang dipasang hari ini, baru tahap ujicoba.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Rokan Hulu, Yusmar Yusuf menyambut baik atas pemasangan Kapasitor tegangan 180 Volt di Desa Bukit Intan Makmur Kecamatan Kuntodarusalam.
“Kita menyambut baik atas adanya pemasangan alat Kapasitor di desa BIM oleh PT PLN Rayon Pasir Pengaraian,” kata Kadistamben Rohul, Yusmar Yusuf, Kamis (30/4/2015).
Diakui Yusmar, selama ini di Kabupaten Rokan Hulu khususnya arus yang berasal dari PLTA Koto Panjang, mengalami fluktuasi Voltase sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan arus normal, akibatnya alat-alat elektronik yang digunakan dalam rumah tangg menjadi terganggu.
“Kita akui, selama ini pasokan arus listrik, khususnya arus dari PLTA Koto Panjang ke Kabupaten Rokan Hulu mengalami fluktuasi, sehingga menyebabkan alat-alat elektronik warga tidak stabil, namun setelah pihak PLN memasang kapasitor, saat ini arus di wilayah Rohul sudah stabil,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yusmar, Pemkab Rohul terus melakukan upaya untuk mengatasi krisis listrik di wilayahnya, dengan melakukan beberapa trobosan, yakni dengan membangun peluang-peluang baru sumber arus listrik dari energi baru dan terbarukan, baik itu pembangkit Listrik Tenaga Biogas, Biomasa, Hidro seperti PLTA dan lainnya.
“Kita akan terus melakukan upaya melakukan trobosan-trobosan, untuk membangun dan menciptakan sumber energi listrik baru dan terbarukan, sehingga dapat mengatasi krisis listrik yang saat ini persentase masyarakat yang menikmati listrik PLN dan non PLN baru 60 persen,” beber Yusmar Yusuf. (ar)
Komentar
Posting Komentar