Pasirpengaraian- Aksi kekerasan melibatkan Anak, kembali Mencoreng Dunia Pendidikan Di Rokan Hulu (Rohul). seorang siswa Kelas 1 SD yayasan Islam Yahya bernama Hasranda (7,5) anak pertama pasangan Hasrul (31) dan Sudralinda (31) warga Dusun Pasir Putih Timur, Desa Pematang Berangan Kecamatan Rambah-Rokan Hulu (Rohul), Di keroyok, 5 orang teman sekolahnya, hingga mengalami kerusakan Saraf Bagian Belakang Kepala.
Sepintas, tidak ada yang aneh dari Kondisi Hasranda, namun jika dilihat lebih cermat, kondisi hasranda, sangat memperihatinkan. Air liurnya terus menetes, dan tidak dapat menggerakan tubuh bagian kananya, secara normal. jari-jari tangan, dan kaki kananya, sulit dia gerakan. untuk berjalanpun, randa panggilan akrab Hasranda, juga harus di papah oleh orang tua, ataupun neneknya.
Hasrul menceritakan, kejadian itu terjadi pada hari sabtu, sekitar satu bulan lalu. ketika itu, hasranda Pulang dalam keadaan oyong. saat ditanyai, hasranda mengaku, telah dipukuli dengan sapu, dibagian pundak dan kepala bagian belakangnya oleh ke 5 temanya masing-masing 3 teman sekelas dan 2 kakak tingkatnya.
Tak Terima Dengan Kejadian itu, Orang Tua Hasranda, Kemudian melaporkan kejadian itu, ke kepala sekolah bernama Hamsanah. pihak sekolah pun kemudian memanggil ke lima orang tua pelaku dan berjanji untuk menanggung biaya pengobatan Hasranda secara bersama.
setelah ada kesepakatan, Hasranda pun dibawa berobat ke RSUD Pasir pengaraian untuk pemulihan kondisinya. karena tidak mampu ditangani, hasranda dirujuk ke RS Eka Hospital, dan Awal Bros Pekan baru.
Namun setelah di bawa berobat, ke 5 keluarga Pelaku hingga kini tidak menunjukan iktikad baik, bertanggung jawab. bahkan parahnya lagi, 5 keluarga pelaku tak sekalipun datang menjenguk kondisi Hasranda. sementara biaya pengobatan hanya dibantu, pihak yayasan sebesar 5 juta rupiah.
Kini orang tua Hasrnada, yang hanya berprofesi sebagai Buruh bangunan, menuntut Janji keluarga pelaku, untuk bertanggung jawab, karena pihak keluarga, sudah tidak sanggup lagi, menanggung biaya pengobatan anaknya yang semakin membengkak. Pihak Keluarga kini juga telah melaporkan 5 pelaku ke Makopolres Rohul pada tanggal 27 maret 2015 untuk menutut keadilan.
" Kami sudah punya niat baik untuk menyelesaikan ini secara kekeluargaan dengan keluarga pelaku, tapi hingga kini niat baik kami, tidak direspon, makanya kami tempuh jalur hukum" kata hasrul orang tua hasranda senin (30/3/2015).
Pasca kejadian Ibu Hsranda, Sudralinda (31) tak mampu menyembunyikan kesedihanya, sambil menangis, dia menceritakan, bahwa dulu anaknya merupakan anak yang periang. namun pasca kejadian itu untuk biacara dan berjalanpun anaknya saat ini sudah tidak mampu.
" bagaimana tidak pilu hati saya pak, anak saya sebelumnya ceria, kini kondisinya seperti sekarang, orang tua mana yang tidak akan sedih, cobalah di balikan ke Orang tua pelaku itu, jika anak saya yang melakukan pengoroyokan itu, saya pasti akan bertanggung jawab" keluh Sudralinda (31). (Ar)
Sepintas, tidak ada yang aneh dari Kondisi Hasranda, namun jika dilihat lebih cermat, kondisi hasranda, sangat memperihatinkan. Air liurnya terus menetes, dan tidak dapat menggerakan tubuh bagian kananya, secara normal. jari-jari tangan, dan kaki kananya, sulit dia gerakan. untuk berjalanpun, randa panggilan akrab Hasranda, juga harus di papah oleh orang tua, ataupun neneknya.
Hasrul menceritakan, kejadian itu terjadi pada hari sabtu, sekitar satu bulan lalu. ketika itu, hasranda Pulang dalam keadaan oyong. saat ditanyai, hasranda mengaku, telah dipukuli dengan sapu, dibagian pundak dan kepala bagian belakangnya oleh ke 5 temanya masing-masing 3 teman sekelas dan 2 kakak tingkatnya.
Tak Terima Dengan Kejadian itu, Orang Tua Hasranda, Kemudian melaporkan kejadian itu, ke kepala sekolah bernama Hamsanah. pihak sekolah pun kemudian memanggil ke lima orang tua pelaku dan berjanji untuk menanggung biaya pengobatan Hasranda secara bersama.
setelah ada kesepakatan, Hasranda pun dibawa berobat ke RSUD Pasir pengaraian untuk pemulihan kondisinya. karena tidak mampu ditangani, hasranda dirujuk ke RS Eka Hospital, dan Awal Bros Pekan baru.
Namun setelah di bawa berobat, ke 5 keluarga Pelaku hingga kini tidak menunjukan iktikad baik, bertanggung jawab. bahkan parahnya lagi, 5 keluarga pelaku tak sekalipun datang menjenguk kondisi Hasranda. sementara biaya pengobatan hanya dibantu, pihak yayasan sebesar 5 juta rupiah.
Kini orang tua Hasrnada, yang hanya berprofesi sebagai Buruh bangunan, menuntut Janji keluarga pelaku, untuk bertanggung jawab, karena pihak keluarga, sudah tidak sanggup lagi, menanggung biaya pengobatan anaknya yang semakin membengkak. Pihak Keluarga kini juga telah melaporkan 5 pelaku ke Makopolres Rohul pada tanggal 27 maret 2015 untuk menutut keadilan.
" Kami sudah punya niat baik untuk menyelesaikan ini secara kekeluargaan dengan keluarga pelaku, tapi hingga kini niat baik kami, tidak direspon, makanya kami tempuh jalur hukum" kata hasrul orang tua hasranda senin (30/3/2015).
Pasca kejadian Ibu Hsranda, Sudralinda (31) tak mampu menyembunyikan kesedihanya, sambil menangis, dia menceritakan, bahwa dulu anaknya merupakan anak yang periang. namun pasca kejadian itu untuk biacara dan berjalanpun anaknya saat ini sudah tidak mampu.
" bagaimana tidak pilu hati saya pak, anak saya sebelumnya ceria, kini kondisinya seperti sekarang, orang tua mana yang tidak akan sedih, cobalah di balikan ke Orang tua pelaku itu, jika anak saya yang melakukan pengoroyokan itu, saya pasti akan bertanggung jawab" keluh Sudralinda (31). (Ar)
Komentar
Posting Komentar