PASIRPENGARAIAN (RP)-Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu menyebutkan, lokasi lompatan harimau Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) oleh investor yakni PT Anugera Hijau Powerindo mempunyai potensi 120 Mega Watt daya listrik.
Hanya saja, untuk tahap awal pihak investor hanya memamfaatkan pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun.
‘’Bila pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW tuntas sebagaimana keseriusan yang telah disampaikan pihak investor, maka ada penambahan daya listrik sebanyak 80 MW. Tapi sebenarnya potensi daya listrik dikawasan itu 120 MW.’’ungkap Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi kepada wartawan, Jumat, (27/2) di ruang kerjanya.
Menurutnya, bila Diasumsikan dengan kebutuhan listrik untuk masyarakat di Rokan Hulu sekitar 50-60 MW, maka krisis listrik saat ini dapat teratasi, bahkan daya listrik di daerah ini akan over.
Dia berharap dengan terpenuhi listrik masyarakat Rokan Hulu, tentunya akan memudahkan bagi investor baru dalam menanamkan investasi ke Rokan Hulu dibidang lainnya.
Mantan Kadisdukcapil Rohul itu mengaku, lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan produksi, tentu menyangkut beberapa kementerian untuk mendapatkan izin dari Menhut, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri PU PLN Pusat.
Termasuk penegasan dalam tata ruang Rokan Hulu, apakah kawasan itu bisa untuk dilakukan pengembangan pertanian dan perkebunan.
Investor Desak Keluarkan Izin Prinsip
Dalam pada itu, Direktur PT Anugerah Hijau Powerindo Agus Sutanto mengaku sebagai bentuk kesiapan dan keseriusan perusahaan dalam membangun PLTA kapasitas 2 X 40 MW di kawasan lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, agar pemerintah daerah segera memberikan Izin Prinsip, sebagai senjata bagi PT Anugerah Hijau Powerindo dalam memulai pelaksanaan proyek PLTA tersebut.
Pasalnya, setelah Izin prinsip keluar, PT Anugerah Hijau Powerindo yang melakukan konsorsium dengan salah perusahaan di Negara Cina yang telah meinvestasikan bidang kelistrikan di wilayah Indonesia dan manca negara lain.
Pihaknya akan mengurus perizinan lainnya yang berhubungan dengan 11 kementerian yang ada di Pusat untuk pelaksanaan pembangunan PLTA di Desa Rokan Koto Ruang.Tentunya nantinya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pengeluaran izin dari pelaksanaan proyek tersebut
‘’Kami belum bisa bergerak, karena belum ada mengantongi izin prinsip dari Pemkab Rohul.Perusahaan tetap minta peran serta Pemkab Rohul dan Pemprov Riau dalam mendukung pelaksanaan proyek PLTA ini,’’ungkap Direktur PT Anugerah Hijau Powerindo Agus Sutanto kepada wartawan, Jumat (27/2)
Diakuinya, ketertarikan investor untuk membangun PLTA di kawasan Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, karena lokasi tersebut sangat potensi dalam menghasilkan energi listrik, dari hasil survey yang dilakukan perusahaan belum lama ini.
‘’Selain di Rokan Hulu, kalau ada potensi di daerah lain kita siap untuk investasi dalam membangun PLTA.Disini perusahaan meminta kemudahan dari pemerintah daerah dalam membantu dan memfasilitasi dalam pengurusan perizinan.Kalau sudah keluar izin Prinsip, kami akan bangun jalan dari Rokan IV Koto menuju lokasi PLTA.’’sebutnya.
Saat ini, untuk bisa mencapai lokasi Lompatan Harimau di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, menggunakan transportasi sungai Rokan dengan menggunan speed boat.(ar)
Hanya saja, untuk tahap awal pihak investor hanya memamfaatkan pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun.
‘’Bila pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW tuntas sebagaimana keseriusan yang telah disampaikan pihak investor, maka ada penambahan daya listrik sebanyak 80 MW. Tapi sebenarnya potensi daya listrik dikawasan itu 120 MW.’’ungkap Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi kepada wartawan, Jumat, (27/2) di ruang kerjanya.
Menurutnya, bila Diasumsikan dengan kebutuhan listrik untuk masyarakat di Rokan Hulu sekitar 50-60 MW, maka krisis listrik saat ini dapat teratasi, bahkan daya listrik di daerah ini akan over.
Dia berharap dengan terpenuhi listrik masyarakat Rokan Hulu, tentunya akan memudahkan bagi investor baru dalam menanamkan investasi ke Rokan Hulu dibidang lainnya.
Mantan Kadisdukcapil Rohul itu mengaku, lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan produksi, tentu menyangkut beberapa kementerian untuk mendapatkan izin dari Menhut, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri PU PLN Pusat.
Termasuk penegasan dalam tata ruang Rokan Hulu, apakah kawasan itu bisa untuk dilakukan pengembangan pertanian dan perkebunan.
Investor Desak Keluarkan Izin Prinsip
Dalam pada itu, Direktur PT Anugerah Hijau Powerindo Agus Sutanto mengaku sebagai bentuk kesiapan dan keseriusan perusahaan dalam membangun PLTA kapasitas 2 X 40 MW di kawasan lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, agar pemerintah daerah segera memberikan Izin Prinsip, sebagai senjata bagi PT Anugerah Hijau Powerindo dalam memulai pelaksanaan proyek PLTA tersebut.
Pasalnya, setelah Izin prinsip keluar, PT Anugerah Hijau Powerindo yang melakukan konsorsium dengan salah perusahaan di Negara Cina yang telah meinvestasikan bidang kelistrikan di wilayah Indonesia dan manca negara lain.
Pihaknya akan mengurus perizinan lainnya yang berhubungan dengan 11 kementerian yang ada di Pusat untuk pelaksanaan pembangunan PLTA di Desa Rokan Koto Ruang.Tentunya nantinya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pengeluaran izin dari pelaksanaan proyek tersebut
‘’Kami belum bisa bergerak, karena belum ada mengantongi izin prinsip dari Pemkab Rohul.Perusahaan tetap minta peran serta Pemkab Rohul dan Pemprov Riau dalam mendukung pelaksanaan proyek PLTA ini,’’ungkap Direktur PT Anugerah Hijau Powerindo Agus Sutanto kepada wartawan, Jumat (27/2)
Diakuinya, ketertarikan investor untuk membangun PLTA di kawasan Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, karena lokasi tersebut sangat potensi dalam menghasilkan energi listrik, dari hasil survey yang dilakukan perusahaan belum lama ini.
‘’Selain di Rokan Hulu, kalau ada potensi di daerah lain kita siap untuk investasi dalam membangun PLTA.Disini perusahaan meminta kemudahan dari pemerintah daerah dalam membantu dan memfasilitasi dalam pengurusan perizinan.Kalau sudah keluar izin Prinsip, kami akan bangun jalan dari Rokan IV Koto menuju lokasi PLTA.’’sebutnya.
Saat ini, untuk bisa mencapai lokasi Lompatan Harimau di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, menggunakan transportasi sungai Rokan dengan menggunan speed boat.(ar)
Komentar
Posting Komentar