PASIRPENGARAIAN -Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu menyambut baik niat investor dari PT Anugerah Hijau Powerindo yang menyatakan keseriusannya untuk membangun pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) 2 X 40 Mega Watt (MW) di lokasi Lompatan Harimau Desa Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto.
Pasalnya Investor asal Jakarta tersebut, sebelumnya telah melakukan survey awal di lokasi tersebut.Dari hasil survey, tebing lompatan Harimau yang dialiri air terjun itu potensinya sekitar 3 X 40 MW.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Rokan Hulu Ir H Hafith Syukri MM saat menghadiri ekpose rencana pembangunan PLTA di Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto oleh PT Anugerah Hijau Powerindo selaku investor yang siap untuk investasi di Rokan Hulu, Rabu (25/2) di ruang rapat lantai III kantor bupati.
Dalam ekpose tersebut hadir Direktur Utama PT Anugerah Hijau Powerindo Atasius Sulistio, Direktur Agus Sutanto, Company Executive PT Anugerah Hijau Powerindo Sarjan Thaher dan Samuil Chatif
Hadir Asisten II Setda Rohul Saiful Bahri MM, Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi, Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Rohul Drs H M Riva'I, Kadishutbun Rohul Ir H Sri Hardono MM, Kadis TRCK Rohul Bisman B MM,Kepala Badan Pelayanan Terpadu Perizinan Penanaman Modal (BPTP2M)
Rohul Ridarmanto,
Kepala BLH Rohul Drs Hen Irfan MSi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Rohul Mubrizal SP MMA, Perwakilan PLN Wilayah Riau dan PLN Rayon Pasirpengaraian serta Perwakilan BPN Rohul.
Sebagai bentuk dukungan, lanjut Wabup, pemerintah daerah akan memfasilitasi dan membantu pihak investor yang berhubungan dalam pendirian pendirian PLTA kapasitas 2 X 40 MW di Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, sepanjang wewenang itu masih di Kabupaten Rohul.
Wabup menjelaskan, elektrifikasi Rokan Hulu sekitar 60 persen, dalam artian 36 persen listrik dialiri PLN Rayon Pasirpengaraian, sisanya listrik masyarakat bersumber dari PLTD bantuan pemerintah daerah dan swasdaya masyarakat.
''Kita berharap dengan dibangunnya PLTA Kapasitas 2 X 40 MW di Desa Rokan Koto Ruang, seluruh desa di Rokan Hulu sudah terpenuhi listrik,''sebutnya.
Hafith mengucapkan terimakasih kepada investor yang akan menanamkan investasinya dalam membangun PLTA di Desa Rokan Koto Ruang.Namun diharapkan investor dalam hal ini PT Anugerah Power Hijau Indo tidak seperti investor yang sebelumnya, hanya sekedar akan membangun, walaupun yakin perusahaan sudah serius.
''Tentunya perlu kajian yang lebih dalam, dampak dari pembangunan PLTA ini.Terutama genangan air, harus dipikirkan oleh perusahaan, agar tidak merugikan masyarakat,''sebutnya
Sementara itu, Direktur Utara PT Anugerah Power Hijau Indo Atasius Sulistio dalam ekposnya menyampaikan, pihaknya siap untuk membangun PLTA berkapasistas 2 X 40 MW di Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang.
Pihaknya telah melakukan survey di lokasi tersebut, dimana luas lahannya sekitar 14,9 hektar yang termasuk kedalam kawasan hutan produksi.Tentunya akan menyangkut banyak kementerian dalam pengurusan perizinan nantinya.
''Kita sudah melakukan survey awal, ada potensi dari PLTA itu sekitar 3x40 MW di daerah lompatan harimau bila dikembangkan.Namun dari
potensi, investor berminat 2 X40 MW, lebih dari itu untuk pengairan
(irigasi),''tuturnya.
Disebutkannya untuk pendirian PLTA berkapasitas 2 X 40 MW, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp3-4 triliun.Tentunya pemerintah daerah untuk secepatnya memberikan dukungan dalam pendirian PLTA tersebut.
Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi kepada wartawan, Rabu (25/2) membenarkan, lokasi lompatan harimau Desa Rokan Koto Ruang yang akan dibangun PLTA oleh investor sudah dilakukan survey.
Diakuinya, lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan produksi, tentu menyangkut beberapa kementerian untuk mendapatkan izin seperti Menhut, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri PU PLN Pusat.
Termasuk penegasan dalam tata ruang Rokan Hulu, apakah kawasan itu bisa untuk dilakukan pengembangan pertanian dan perkebunan.
Yusmar mengatakan, bila pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW tuntas sebagaima keseriusan yang telah disampaikan pihak investor, maka ada penambahan daya listrik sebanyak 80 MW.
Bila Diasumsikan dengan kebutuhan listrik untuk masyarakat di Rokan Hulu sekitar 50-60 MW, maka krisis listrik saat ini teratasi bahkan daya listrik di daerah ini akan over.
Dia berharap dengan terpenuhi listrik masyarakat Rokan Hulu, tentunya akan memudahkan bagi investor baru dalam menanamkan investasi ke Rokan
Hulu dibidang lainnya.(ar)
Pasalnya Investor asal Jakarta tersebut, sebelumnya telah melakukan survey awal di lokasi tersebut.Dari hasil survey, tebing lompatan Harimau yang dialiri air terjun itu potensinya sekitar 3 X 40 MW.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Rokan Hulu Ir H Hafith Syukri MM saat menghadiri ekpose rencana pembangunan PLTA di Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto oleh PT Anugerah Hijau Powerindo selaku investor yang siap untuk investasi di Rokan Hulu, Rabu (25/2) di ruang rapat lantai III kantor bupati.
Dalam ekpose tersebut hadir Direktur Utama PT Anugerah Hijau Powerindo Atasius Sulistio, Direktur Agus Sutanto, Company Executive PT Anugerah Hijau Powerindo Sarjan Thaher dan Samuil Chatif
Hadir Asisten II Setda Rohul Saiful Bahri MM, Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi, Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Rohul Drs H M Riva'I, Kadishutbun Rohul Ir H Sri Hardono MM, Kadis TRCK Rohul Bisman B MM,Kepala Badan Pelayanan Terpadu Perizinan Penanaman Modal (BPTP2M)
Rohul Ridarmanto,
Kepala BLH Rohul Drs Hen Irfan MSi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Rohul Mubrizal SP MMA, Perwakilan PLN Wilayah Riau dan PLN Rayon Pasirpengaraian serta Perwakilan BPN Rohul.
Sebagai bentuk dukungan, lanjut Wabup, pemerintah daerah akan memfasilitasi dan membantu pihak investor yang berhubungan dalam pendirian pendirian PLTA kapasitas 2 X 40 MW di Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang, sepanjang wewenang itu masih di Kabupaten Rohul.
Wabup menjelaskan, elektrifikasi Rokan Hulu sekitar 60 persen, dalam artian 36 persen listrik dialiri PLN Rayon Pasirpengaraian, sisanya listrik masyarakat bersumber dari PLTD bantuan pemerintah daerah dan swasdaya masyarakat.
''Kita berharap dengan dibangunnya PLTA Kapasitas 2 X 40 MW di Desa Rokan Koto Ruang, seluruh desa di Rokan Hulu sudah terpenuhi listrik,''sebutnya.
Hafith mengucapkan terimakasih kepada investor yang akan menanamkan investasinya dalam membangun PLTA di Desa Rokan Koto Ruang.Namun diharapkan investor dalam hal ini PT Anugerah Power Hijau Indo tidak seperti investor yang sebelumnya, hanya sekedar akan membangun, walaupun yakin perusahaan sudah serius.
''Tentunya perlu kajian yang lebih dalam, dampak dari pembangunan PLTA ini.Terutama genangan air, harus dipikirkan oleh perusahaan, agar tidak merugikan masyarakat,''sebutnya
Sementara itu, Direktur Utara PT Anugerah Power Hijau Indo Atasius Sulistio dalam ekposnya menyampaikan, pihaknya siap untuk membangun PLTA berkapasistas 2 X 40 MW di Lompatan Harimau Desa Rokan Koto Ruang.
Pihaknya telah melakukan survey di lokasi tersebut, dimana luas lahannya sekitar 14,9 hektar yang termasuk kedalam kawasan hutan produksi.Tentunya akan menyangkut banyak kementerian dalam pengurusan perizinan nantinya.
''Kita sudah melakukan survey awal, ada potensi dari PLTA itu sekitar 3x40 MW di daerah lompatan harimau bila dikembangkan.Namun dari
potensi, investor berminat 2 X40 MW, lebih dari itu untuk pengairan
(irigasi),''tuturnya.
Disebutkannya untuk pendirian PLTA berkapasitas 2 X 40 MW, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp3-4 triliun.Tentunya pemerintah daerah untuk secepatnya memberikan dukungan dalam pendirian PLTA tersebut.
Kadistamben Rohul Drs Yusmar MSi kepada wartawan, Rabu (25/2) membenarkan, lokasi lompatan harimau Desa Rokan Koto Ruang yang akan dibangun PLTA oleh investor sudah dilakukan survey.
Diakuinya, lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan produksi, tentu menyangkut beberapa kementerian untuk mendapatkan izin seperti Menhut, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri PU PLN Pusat.
Termasuk penegasan dalam tata ruang Rokan Hulu, apakah kawasan itu bisa untuk dilakukan pengembangan pertanian dan perkebunan.
Yusmar mengatakan, bila pembangunan PLTA berkapasitas 2 X 40 MW tuntas sebagaima keseriusan yang telah disampaikan pihak investor, maka ada penambahan daya listrik sebanyak 80 MW.
Bila Diasumsikan dengan kebutuhan listrik untuk masyarakat di Rokan Hulu sekitar 50-60 MW, maka krisis listrik saat ini teratasi bahkan daya listrik di daerah ini akan over.
Dia berharap dengan terpenuhi listrik masyarakat Rokan Hulu, tentunya akan memudahkan bagi investor baru dalam menanamkan investasi ke Rokan
Hulu dibidang lainnya.(ar)
Komentar
Posting Komentar