PEKANBARU.com - Tanggal 14 Februari merupakan hari yang ditunggu-tunggu banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi lainnya. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari Valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa ‘kasih sayang’.
Seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana Valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau melalui Abdurahman Ketua komisi fatwa MUI melarang khususnya para remaja Islam yang mengikuti perayaan "Valentine Day".
"Valentine merupakan budaya barat dan bertentangan dengan budaya Muslim," ujarnya kepada detakriaunews.com (14/05)
"Agama Islam mengajarkan untuk menjaga silaturahmi dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama dalam sepanjang hari. Tidak mesti hari Valentine," tegasnya.
Mui melihat substansi valentine itu sendiri adalah perkara yang haram, karena pergaulan bebas,aromanya mengarah kepada maksiat, itu budaya luar bukan kultur bangsa kita
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad shahih). Di dalam hadits ini, terdapat ancaman keras bagi seorang muslim yang bertasyabbuh (menyerupai) kepada orang kafir.Telah diketahui bersama bahwa Hari Valentine merupakan perayaan orang-orang kafir. Oleh sebab itu, jika ada seseorang ikut merayakan hari Valentine, berarti dia telah menyerupai orang kafir.
Valentine sendiri Tidak sesuai dengan nilai-nilai agama islam dan tidak sesuai dengan kultur budaya bangsa indonesia sendiri,apalagi di bumi melayu yang identik dengan budaya islam yang kental.
Didalam islam ada batasan-batasan pergaulan, “ untuk suatu proses pernikahan saja dibatasi apalagi tanpa proses kesana, dalam ajaran islam ta’aruf berbeda dengan pacaran apalagi dalam valentaine ini sudah menyalahi aturan dan moral dan pasti banyak pergaulan bebas yang tanpa ada batasan-batasan.” Ujarnya
Alasan valentine itu dilarang karena :
1. Bercampurnya muda mudi yang bukan mukhrim
2. Cendrung mengarah kepada pergaulan bebas
3. Mengarah kepada maksiat
Intinya valentine ini jelas lebih jauh besar mudaratnya dari pada manfaatnya . (Dp)
Seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana Valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau melalui Abdurahman Ketua komisi fatwa MUI melarang khususnya para remaja Islam yang mengikuti perayaan "Valentine Day".
"Valentine merupakan budaya barat dan bertentangan dengan budaya Muslim," ujarnya kepada detakriaunews.com (14/05)
"Agama Islam mengajarkan untuk menjaga silaturahmi dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama dalam sepanjang hari. Tidak mesti hari Valentine," tegasnya.
Mui melihat substansi valentine itu sendiri adalah perkara yang haram, karena pergaulan bebas,aromanya mengarah kepada maksiat, itu budaya luar bukan kultur bangsa kita
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad shahih). Di dalam hadits ini, terdapat ancaman keras bagi seorang muslim yang bertasyabbuh (menyerupai) kepada orang kafir.Telah diketahui bersama bahwa Hari Valentine merupakan perayaan orang-orang kafir. Oleh sebab itu, jika ada seseorang ikut merayakan hari Valentine, berarti dia telah menyerupai orang kafir.
Valentine sendiri Tidak sesuai dengan nilai-nilai agama islam dan tidak sesuai dengan kultur budaya bangsa indonesia sendiri,apalagi di bumi melayu yang identik dengan budaya islam yang kental.
Didalam islam ada batasan-batasan pergaulan, “ untuk suatu proses pernikahan saja dibatasi apalagi tanpa proses kesana, dalam ajaran islam ta’aruf berbeda dengan pacaran apalagi dalam valentaine ini sudah menyalahi aturan dan moral dan pasti banyak pergaulan bebas yang tanpa ada batasan-batasan.” Ujarnya
Alasan valentine itu dilarang karena :
1. Bercampurnya muda mudi yang bukan mukhrim
2. Cendrung mengarah kepada pergaulan bebas
3. Mengarah kepada maksiat
Intinya valentine ini jelas lebih jauh besar mudaratnya dari pada manfaatnya . (Dp)
Komentar
Posting Komentar