MELAKA - Kabar mengejutkan datang dari negeri seberang Malaysia, budayawan Melayu Riau, Dr H Tenas Effendy (78 tahun), dilaporkan sedang mengalami kritis di sebuah rumah sakit di Melaka, Malaysia. ia dirawat karena kanker usus yang diidapnya.
Masyarakat Riau diharapkan memanjatkan do'a untuk kesembuhan tokoh penyejuk masyarakat Bumi Melayu ini.
"Mohon doa untuk kesembuhan abang kami, H Tenas Effendy yang dirawat di Melaka. Kondisi beliau sangat menurun, boleh dikatakan kritis. Kata dokter, ada kanker di ususnya, namun melihat kondisi beliau, tidak mungkin dioperasi, saat ini" tulis Panglimo Khudin, di akun facebooknya, Selasa (25/2) ini.
Dari penelusuran data dan identitas yang dilansir dari tiraskitacom, Panglimo Khudin adalah Tengku Khalil Jaafar, mantan pejabat Riau, yang masih kerabat H Tenas Effendy.
Melihat foto-foto yang diunggah Panglimo, kondisi Tenas memang terlihat lemah, dengan selang oksigen di hidungnya. Tampilan fisiknya juga menurun tajam, agak kurusan.
Di sisi ranjang terlihat keluarga melantunkan ayat-ayat surah Yasin.
Kabar terakhir menyebutkan, Jum'at ini, H Tenas Effendy akan diterbangkan ke Pekanbaru untuk perawatan lokal. "Jum'at beliau akan pulang ke Pekanbaru," tulis Elmustian Rachman, peneliti budaya dari Universitas Riau, mengomentari kabar di facebook tadi.
Elmustian adalah salah seorang akademisi yang sering terlibat diskusi budaya dengan H Tenas Effendy.
Tenas Effendy (lahir di Kuala Panduk, Pelalawan, 9 November 1936), adalah budayawan dan sastrawan dari Riau. Sebagai seorang sastrawan, Effendy telah banyak membuat makalah, baik untuk simposium, lokakarya, diskusi, maupun seminar, yang berhubungan dengan Melayu,seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, sampai Madagaskar. Effendy sangat menjunjung tinggi dan amat peduli dengan kemajuan dan perkembangan kebudayaan Melayu. (ar)
Masyarakat Riau diharapkan memanjatkan do'a untuk kesembuhan tokoh penyejuk masyarakat Bumi Melayu ini.
"Mohon doa untuk kesembuhan abang kami, H Tenas Effendy yang dirawat di Melaka. Kondisi beliau sangat menurun, boleh dikatakan kritis. Kata dokter, ada kanker di ususnya, namun melihat kondisi beliau, tidak mungkin dioperasi, saat ini" tulis Panglimo Khudin, di akun facebooknya, Selasa (25/2) ini.
Dari penelusuran data dan identitas yang dilansir dari tiraskitacom, Panglimo Khudin adalah Tengku Khalil Jaafar, mantan pejabat Riau, yang masih kerabat H Tenas Effendy.
Melihat foto-foto yang diunggah Panglimo, kondisi Tenas memang terlihat lemah, dengan selang oksigen di hidungnya. Tampilan fisiknya juga menurun tajam, agak kurusan.
Di sisi ranjang terlihat keluarga melantunkan ayat-ayat surah Yasin.
Kabar terakhir menyebutkan, Jum'at ini, H Tenas Effendy akan diterbangkan ke Pekanbaru untuk perawatan lokal. "Jum'at beliau akan pulang ke Pekanbaru," tulis Elmustian Rachman, peneliti budaya dari Universitas Riau, mengomentari kabar di facebook tadi.
Elmustian adalah salah seorang akademisi yang sering terlibat diskusi budaya dengan H Tenas Effendy.
Tenas Effendy (lahir di Kuala Panduk, Pelalawan, 9 November 1936), adalah budayawan dan sastrawan dari Riau. Sebagai seorang sastrawan, Effendy telah banyak membuat makalah, baik untuk simposium, lokakarya, diskusi, maupun seminar, yang berhubungan dengan Melayu,seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, sampai Madagaskar. Effendy sangat menjunjung tinggi dan amat peduli dengan kemajuan dan perkembangan kebudayaan Melayu. (ar)
Komentar
Posting Komentar