Longsor Di Bendungan Suplesi Pagadis Ancam Keselamatan Pekerja

Rokan hulu.com- Pihak berwewenang baik itu aparat kepolisian dan tenaga kerja diminta supaya turun untuk meninjau proyek pembangunan Bendung Suplesi Sei Pagadis Okak Batang Samo Kaiti, di Desa Sialang, Kecamatan Rambah, Rohul sebab terjadi longsor dibagian sisi dari bangunan tersebut.
 
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris BIDAL Rokan Hulu Benny Alfarisi di Pasir Pengaraian, Ahad (23/11/2014),  menurutnya jika tidak ada langkah antisipatif, bisa menimbulkan korban, karena rat-rata pekerja di proyek ini tidak menggunakan septi.
 
“ Kami minta pihak berwenang seperti aparat kepolisian, termasuk dari pihak tenaga kerja, karena kondisi pekerjaan sudah mengancam, karena ada batu besar, anehnya para karyawannya ketika sedang bekerja juga tidak menggunakan septi,” pinta Benny.
 
Dari peristiwa itu dikonfirmasi langsung pada salah seorang Staf PT Waskita Karya Bidang Juru Ukur Misdi Sinaga mengatakan kalau longsornya sisi dari bangunan itu terjadi, Jumat (21/11/2014) malam, karena turun hujan, sementara saat ini pihak perusahaan hanya mengingat batu yang ukuranya sekitar 10 ton lebih supaya tidak terjatuh para proyek pekerjaan.
 
Saat ditanya, karyawan yang bekerja tidak memakai septi, Misdi Sinaga menjawab karena mereka lupa memakainya dan mengaku kondisi longsor tanah di sisi proyek tersebut menganggu pekerjaan mereka.
 
Katanya, mereka berinisiatif dengan mengikat batu tersebut supaya tidak jatuh terhadap pekerjaan di lokasi proyek tersebut, kemudian saat ini pekerjaan masih dalam konteks pembangunan struktur bangunan dan mengaku menghentikan pekerjaan di sekitar batu besar sampai bisa diambil.
 
Sesuai plank merek proyek tersebut dikerjakan PT. Waskita Karya (Persero Tbk), pada Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera II.
 
Selanjutnya nomor kontrak, KU.02.09/28/PKK/.IR.III/SNVT.PJPA.R/2014, nama paket, pembangunan Bendung Suplesi Pagadis (Pagadis) Osaka, bertindak sebagai konsultasi supervisi PT Sarana Bhuana Jaya dengan nilai kontrak RP 26.133.888.000,  kemudian sumber dana APBN Tahun Anggaran 2014.***(ar)

Komentar