Sidang Paripurna Istimewa Hut Rohul ke 15, Tokoh Pemekaran Minta Pemkab Segera Selesaikan tapal Batas,Desa

Rokan hulu.com Salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Muchtar Mariso meminta Pemerintah Kabupaten Rohul segera menyelesaikan tapal batas desa. Menurutnya, tapal batas yang belum selesai menjadi sumber konflik.

Hal itu disampaikan Muchtar dalam sambutannya di Rapat Paripurna Istimewa DPRD Rohul dalam rangkat Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Rohul ke-15 tahun di Gedung DPRD Rohul di Pasirpangaraian, Ahad (12/10/14). Rapat Istimewa ini dipimpin oleh Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi ST,MT.

Muchtar mengharapkan, tapal batas batas desa secepatnya diselesaikan sehingga konflik di masyarakat bisa dicegah, seperti pernah terjadi di Kecamatan Kabun.

Menurut Muchtar, komitmen para tokoh pemekaran Kabupaten Rohul sejak 1992 silam adalah menjadikan daerah itu mandiri dalam upaya mensejahterakan taraf ekonomi masyarakat dan meningkatkan infrastruktur.

Sejak dimekarkan dari kabupaten induknya, Kabupaten Kampar pada 1999 silam, terlihat peningkatan signifikan di bidang pembangunan di Kabupaten Rohul. Namun demikian, Muctar mengharapkan pemerintah daerah tetap melakukan pemerataan pembangunan di daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk.

Sementara itu, pada sambutannya, Bupati Rohul Drs. H. Achmad M.Si mengakui berkat reformasi, dan pasca penerapan otonomi daerah, banyak sumber daya alam di Kabupaten Rohul yang tergali dan telah menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut dia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, sebagai pengganti dari UU Nomor 57 Tahun 1992 dinilainya sangat otoriter. Namun berkat reformasi, kini terjadi perubahan di Rohul signifikan yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Kampar.

Sewaktu berdiri, APBD Rohul 1999 baru Rp200 miliar. Namun dalam APBD Rohul 2014 jumlahnya meningkat dan diprediksi mencapai sekitar Rp1,4 triliun.

Semakin meningkatnya APBD juga mempengaruhi pembangunan infrastrutur, baik fisik, jalan dan lainnya. Diakuinya, saat ini, sepeda motor dan mobil sudah bisa parkir di kebun kelapa sawit. Termasuk, di Rohul juga telah berdiri Bandara Tuanku Tambusai sebagai akses transportasi udara bagi masyarakat.

Di bidang pendidikan, diakui Achmad, Pemkab Rohul berupaya untuk menegerikan Universitas Pasir Pangaraian (UPP). Kampun ini dinilainya telah menjadi kebanggaan bersama.

Jika sudah negeri, sekitar 3000 mahasiswa per fakultas atau sekitar 12 ribu mahasiswa akan belajar di kampus ini. Dan ini akan membantu ekonomi masyarakat Rohul. Ditargetkan, sekitar Rp12 miliar didapat dari sektor pendidikan di UPP. Sebab itu, akan dibuka juga Fak Kedokteran, sebagai penunjang, terkenalnya sebuah kampus.

Selain itu, dibangun RSUD dengan 6 lantai. Hal ini untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk meminimalisir angka kematian bayi dan kematian ibu melahirkan. Termasuk berbagai wabah penyalit bisa diminimalisir, seperti kolera, kaki gajah, demam berdarah dengue atau DBD, dan penyakit menular lainnya.

Selain itu, Kabupaten Rohul yang awalnya hanya memiliki 7 kecamatan, kini telah berkembang menjadi 16 kecamatan. Sedangkan, jumlah desan dari sebelumnya 76 desa/kelurahan, kini menjadi 156 desa/kelurahan.

Achmad mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh penting untuk bergandeng tangan membangun daerah. Menurutnya, pemekaran daerah tidak haram, selama hal itu melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

"Mari kita bangun Kabupaten Rokan Hulu ini secara bersama-sama. Apalagi pembangunan berhasil itu didukung penuh segenap elemen masyarakat," ajak Bupati Rohul.

Selain dihadiri seluruh Anggota DPRD Rohul periode 2014-2019, Rapat Paripurna Istimewa HUT Rohul ke-15 juga dihadiri Sekdaprov Riau Zaini Ismail, dan sejumlah Anggota DPRD Riau seperti Magdalisni (Partai Demokrat), Safarudin Poti (PDI Perjuangan), Septina Primawati (Partai Golkar), dan lainnya.(Adv/Hun/Ar)

Komentar